13/07/2011

Mengenal Gangguan Kelenjar Tiroid

Hai... Ketemu lagi, kali ini giliran Thiroid menjadi target, Mungkin bagi kita yang sedang atau tidak ingin berurusan dengan gangguan thiroid tulisan ini bisa bermanfaat.
 
Thiroid merupakan kelenjar berbentuk kupu-kupu yang terletak dalam leher depan bawah. Belahan (lobus) kiri dan kanan melekat sebelah menyebelah di permukaan trachea (saluran nafas) menjulur ke atas dekat laring. Belahan ini terhubung satu dengan lain oleh isthmus. Tiap belahan sebesar ibu jari empunya, dengan berat keseluruhan 20-25 gram. Fungsi kelenjar tiroid yaitu mengatur metabolisme tubuh, sehingga segala sesuatunya berjalan lancar dan normal di dalam tubuh seseorang. Maka dikenal beberapa istilah seperti : eutiroid, hipertiroid dan hipotiroid.

Eutiroid adalah keadaan dimana fungsi kelenjar gondok dalam keadaan normal. Hipertiroid, berarti kelenjar gondok bekerja melebihi kerja normal sehingga biasanya kelenjar gondok membesar dan juga akan didapatkan hasil laboratorium untuk T3 dan T4 yang berada di atas normal, sedangkan TSH sering rendah. Hipotiroid kebalikan dari hipertiroid, dimana kelenjar gondok bekerja di bawah normal, sehingga ketiga hormon tadi kadarnya di dalam serum di bawah angka normal. Gejala Hipertiroidi umumnya gelisah, sulit tidur, berat badan turun walau nafsu makan tetap, suhu badan panas, berkeringat, tangan/jari bergetar, berdebar-debar, sering buang air besar, badan lemah, kekuatan otot menurun, mata mungkin melotot. Sedangkan keluhan dan temuan penderita hipotiroidi umumnya mudah lelah, malas, tak bersemangat, menarik diri dari kehidupan sosial, sulit tidur, mudah kedinginan, kulit kering, muka sembab, berat badan naik walau nafsu makan tetap, dan sembelit.
 
Bila dilihat dari fungsi, tiroid dibagi menjadi 2, Pertama hipertiroid, di mana kelenjar gondok akan menghasilkan hormon gondok yang berlebihan. Kedua hipotiroid yaitu produk hormon yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid berkurang dan tidak mencukupi kebutuhan sehari-hari. Umumnya penyakit ini disebabkan karena ketidakstabilan hormon atau infeksi, ada juga yang disebabkan karena gangguan autoimun, di mana tubuh menghasilkan zat antibodi yang berpengaruh pada kelenjar gondok, sehingga bisa menyebabkan kekurangan atau kelebihan produksi hormon gondok.


Penyakit Tiroid atau gondok adalah penyakit yang terjadi karena gangguan pada kelenjar tiroid atau gondok manusia yang bentuknya seperti kupu-kupu. Ia terletak di daerah leher sebelah depan pada ruas ke 2 dan 3 dari tenggorokan.
 
Khusus untuk gondok endemik, gangguan disebabkan karena kurangnya zat yodium yang masuk ke dalam tubuh. Gejala penyakit ini bisa dilihat dan diraba, untuk tipe hipertiroid umumnya si penderita mengalami debar-debar pada jantung, berkeringat, berat badan menurun, diare, dan sering diikuti oleh kelainan mata yang disebut eksopthalmus. Sedang gejala yang ditimbulkan karena Hipotiroid adalah rasa lemas, dingin, dan tak bersemangat. Pembesaran kelenjar gondok bisa secara menyeluruh atau benjol-benjol, bisa nyeri atau keras ketika diraba.
 
Pada lansia (lanjut usia) gejala kekurangan hormon gondok dapat dilihat lewat timbulnya kelesuan dan gejala lupa ingatan. Pada dasanya, siapapun bisa terkena penyakit ini, baik laki-laki maupun wanita, tua maupun muda, kaya maupun miskin. Meski demikian, jumlah wanita lebih mendominasi dengan perbandingan 4 banding 1.

Gangguang kelenjar Thiroid bisa berbagai macam, antara lain :
1. Otoimun – Pada penyakit ini tubuh mempunyai zat yang menolak keberadaan kelenjar tiroid dengan cara mengganggu/merusak kelenjar ini. Pada penyakit Basedow (Graves) zat anti ini merangsang produksi tiroid berlebihan tanpa menghiraukan pengaturan umpanbalik (otonom) sehingga kadar tiroid darah tinggi (hipertiroidi). Sebaliknya pada penyakit Hashimoto, zat anti merusak sel-sel tiroid sehingga kadar tiroid darah turun (hipotiroidi).
2. Infeksi – Penyebab tiroiditis infeksiosa dapat bakteri/virus. Gondok dalam hal ini karena mengalami peradangan, maka pada perabaan terasa nyeri. Suhu tubuh naik
3. Degenerasi – Yaitu penurunan mutu jaringan tiroid sehingga bentuk dan/kinerjanya abnormal (disfungsi)
4. Neoplasia – Regresi proliferatif noduler menyebabkan neoplasma jinak (benigna)/ ganas(maligna)
5. Goitrogen – Goitrin, tioglikosida, tiosianat, disulfide, yodium berlebih dapat menyebabkan strumigenesis. Isoflavon dapat pula memicu gondok.
6. Defisiensi nutris -  Kekurangan yodium atau mineral tertentu menyebabkan kinerja tiroid inefisien sehingga memicu gondok.
7. Dishormonogenesis – Defek enzim pada tahapan tertentu, biasanya sejak lahir/turunan.
8. Resistensi tubuh – Kekebalan sel-sel tubuh terhadap pengaruh hormon tiroid meningkatkan produksi sehingga memicu gondok kompensasi.      
9. Pubertas/hamil – Karena kebutuhan tiroid meningkat (struma kompensasi). HCG pada trimester I dapat keliru dianggap TSH, sehingga ditanggapi oleh kelenjar tiroid (struma toksik)
10. Psikologi – Akibat dari tekanan jiwa (distress).
11. Causa ignota – Gondok pada ibu pasca melahirkan, gondok Riedel belum diketahui penyebabnya.   
 
Dampak Penyakit Thiroid
 
Hormon memiliki fungsi penting bagi manusia yaitu dapat memacu pertumbuhan, baik pertumbuhan badan maupun pertumbuhan mental/kecerdasan. Dan bisa meningkatkan metabolisme pada umumnya.
 
Jika kekurangan hormon terjadi pada wanita yang sedang mengandung, maka bayi yang dilahirkan pun akan mengalami kekurangan hormon, yang berakibat pada tumbuh kembang anak, seperti menjadi anak cebol, bodoh, bahkan bisa cacat. Sedang bagi pengidap gondok yang disebabkan karena kelebihan hormon (hipertiroid) perlu kiranya melakukan pengobatan yang intensif. Karena jika dibiarkan, hormon tiroid yang berlebih akan memacu jantung. Pun terhadap indera penglihatan, kalau sampai menonjol dan tidak segera diobati, maka mata akan tetap terbuka. Kondisi ini bisa menyebabkan terjadinya kekeringan kornea dan mudah luka. Akibatnya, bisa terjadi infeksi yang berat, lalu terjadi pula krisis Tirotoksikosis. Ini berbahaya sekali.
 
Bagaimana Pengobatannya ?
Keberhasilan pengobatan gondok sangat tergantung pada kerjasama dokter dan pasien. Hal ini disebabkan karena gangguan kelenjar tiroid amat beragam, ada yang membutuhkan perhatian selama hidup, ada yang harus dioperasi/tindakan lain pada nodul jinak. Salah satu cara untuk mewujudkan kerjasama ini adalah memberi pengetahuan tentang penyakit gondok, bagaimana dapat terjadi, langkah-langkah medis yang mungkin dialami, serta nasib perjalanan penyakit di kemudian hari.
 
Beberapa jenis pengobatan meliputi ; Medikamentosa, Aspirasi Kista, PEI (percutaneous ethanol-95% injection), Operasi, dan Radiasi. Juga sudah dikenal obat-obat herbal sebagai penunjang terapi hipertiroidi: Lycopus virginica, Mellisa officinalis, Equisetum arvense dan Avena sativa; penunjang terapi hipotiroidi: Fucus vesiculosis, Coleus forskohlii.

Untuk penyakit-penyakit tertentu dapat diterapkan kombinasi jenis terapi menurut dokter yang merawat atau tim dokter. Pendekatan holistik diperlukan untuk meningkatkan kesehatan fisik, mental, emosional yang dapat mendasari penyebab-penyebab gondok diatas sehingga dapat memperparah keadaan.

Sumber : 

Dr. Roy Panusunan SpPD, RS Pantai Indah Kapuk, Jakarta - adinfo.blogspot.com 
Dr. Susatyo Pranoto, Sp. KN, RS. Paru Dr Ario Wirawan, Salatiga - www.rspaw.or.id
Senang dan bangga sekali anda bisa menyempatkan waktu mampir. Sebelumnya kami mohon maaf atas ketidaknyamanan anda berhubung blog ini masih dalam tahap pembangunan. Terima kasih atas pengertiannya, semoga dalam waktu dekat kita semua dapat memperoleh informasi berharga yang mungkin saja bermanfaat dan dapat membantu di blog ini.